Delaware – Twitter benar-benar tidak terima Elon Musk batal membeli perusahaannya senilai USD 44 miliar. Mereka dilaporkan sudah menyewa biro advokat top untuk melawan advokat orang terkaya dunia itu di pengadilan.
Seperti diinformasikan, Mike Ringler selaku advokat Elon Musk menuduh Twitter melanggar perjanjian merger sebab tak menyediakan berita data yang cukup mengenai jumlah akun palsu atau spam.
Dalam pertemuan tahunan para orang kaya dan berakibat Allen & Co Sun Valley Conference di Idaho, Elon Musk dilaporkan mengatakan bahwa tidak seorang malah percaya dengan klaim Twitter sekiranya akun spam angkanya cuma 5% dari segala user.
“Tidak ada yang percaya klaim Twitter bahwa akun bot cuma kurang dari 5% dari segala pengguna,” demikian perkataan Elon berdasarkan sumber berkaitan di konferensi itu, seperti dikutip detikINET dari Independent.
Twitter dipastikan akan menggugat Elon Musk supaya mematuhi kesepakatan akuisisi. “Dewan Twitter bermufakat untuk menutup transaksi dengan harga dan prasyarat yang disepakati dengan Elon Musk dan berencana untuk mengambil perbuatan peraturan untuk menegakkan perjanjian merger,” kata Bret Taylor, Kepala Dewan Independen Twitter.
Dilaporkan oleh Bloomberg, Twitter sudah menyewa biro peraturan top yang menangani soal merger perusahaan. Gugatan Twitter kemungkinan akan diregistrasikan sebagian hari lagi ke Delaware Chancery Court.
Biro peraturan dimaksud merupakan Wachtell, Lipton, Rosen & Katz. Diceritakan bahwa mereka telah berpengalaman menangani kasus peraturan yang paling kompleks sekalipun di Amerika Serikat.
Ahli peraturan menyebut kemauan Elon Musk membatalkan pembelian Twitter tak akan berjalan gampang. Pun ia akan menghadapi pertarungan panjang di pengadilan, mungkin berbulan-bulan atau malahan lebih.